nusakini.com-- “Negara-negara anggota OKI perlu perkuat komitmen untuk tingkatkan kerja sama dan solidaritas dalam Menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas, dan kesejahteraan di dunia Islam” demikian ditegaskan Menlu Republik Indonesia, Retno Marsudi dalam pertemuan darurat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri OKI (Emergency Session of the Council of the Foreign Ministers) di kota Makkah Al-Mukarramah, Arab Saudi, Kamis (17/11).

Pertemuan yang membahas serangan rudal balistik ke Arab Saudi dan penggantian Sekjen OKI, dipimpin oleh Uzbekistan sebagai ketua Council of Foreign Ministers OIC. 

Dalam pernyataannya, Menlu RI menyampaikan bahwa setiap hadir pada pertemuan OKI, Indonesia senantiasa menegaskan pentingnya anggota OKI untuk berkontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan dan di tingkat global. Indonesia juga senantiasa menegaskan pentingnya Negara-negara Islam bertindak sejalan dengan Islam yang Rahmatan lil Alamin.

Akan tetapi, Menlu RI menyampaikan bahwa perkembangan di kawasan Timur Tengah belakangan ini menunjukan sebaliknya, khususnya terkait dengan situasi di Yemen. Untuk itu Menlu Retno menegaskan, “negara-negara Islam harus dapat menyelesaikan perbedaannya secara damai.” 

Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa walaupun secara geografis Indonesia jauh dari Yemen, namun konflik di Yemen telah berdampak kepada kepentingan Indonesia di kawasan, termasuk kepentingan Warga Negara Indonesia. Menlu RI menjelaskan bahwa konflik di Yemen telah mengakibatkan terlukanya satu diplomat Indonesia dan mengharuskan dilakukannya evakuasi ribuan WNI di situasi yang sangat bahaya. Pada dasarnya tegas Menlu RI, konflik tidak memberikan keuntungan bagi siapapun. “Konflik hanya akan membawa penderitaan dan masalah kemanusiaan bagi rakyat, dan juga akan menghambat pembangunan,” tutur Menlu Retno. 

Dalam kaitan ini Menlu RI menyampaikan bahwa Indonesia terus mendorong penyelesaian politis yang inklusif dan damai terhadap konflik di Yemen seperti yang pernah diupayakan oleh PBB dan GCC. “untuk itu langkah pertama yang perlu segera diambil adalah memberhentikan kekerasan terhadap masyarakat sipil di Yemen,” tegas Menlu RI. 

Menlu RI mengecam keras tindakan peluncuran balistik ke wilayah Arab Saudi yang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Arab Saudi. Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa tempat suci (Holy Site) agama manapun, termasuk Makkah, harus selalu selalu dihormati dan harus selalu kita lindungi bersama. “Indonesia mengecam dan tidak dapat mentoleransi semua aksi atau serangan terhadap tempat suci agama manapun,” tegas Menlu Retno. 

Dari berbagai perkembangan tersebut, Menlu RI juga menyampaikan bahwa pembentukan OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution (OIC-PCR) yang digagas oleh Indonesia menjadi sangat relevan dalam upaya mewujudkan perdamaian di dunia Islam.   

Pertemuan mengesahkan Resolusi mengenai peluncuran rudal balistik oleh kelompok Houthi. Resolusi tersebut juga telah memuat usulan baru yang digagas Indonesia mengenai perlunya seluruh negara OKI meningkatkan kesatuan dan solidaritasnya serta memajukan kerja sama yang saling menguntungkan bagi seluruh negara anggota, sejalan dengan nilai Islam sebagai Rahmatan lil Alamin. Usulan ini merupakan satu-satunya usulan baru yang diterima di dalam resolusi tersebut.  

Pertemuan ini juga telah menetapkan H.E. Mr. Yousef bin Ahmad Al-Othaimeen sebagai Sekretaris Jenderal OKI yang baru menggantikan Sekjen OKI yang sebelumnya, H.E. Mr. Iyad Ameen Madani. (p/ab)